CORONG SUKABUMI – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan klarifikasi terkait membludaknya pencari kerja dalam acara job fair “Bekasi Pasti Kerja” yang digelar pada 27 Mei 2025.
Dalam pernyataannya, Pramono menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sengaja tidak mempublikasikan informasi lowongan kerja secara besar-besaran di media sosial guna menghindari kericuhan serupa.
Insiden yang terjadi di Bekasi sempat viral di media sosial, menampilkan antrean panjang pencari kerja yang saling berebut memindai QR code untuk mendaftar, hingga menimbulkan kekacauan dan dorong-dorongan di lokasi acara.
Menanggapi situasi tersebut, Pramono menyatakan pendekatan yang dilakukan Pemprov DKI lebih selektif. Menurutnya, penyebaran informasi dilakukan secara terarah untuk menjangkau calon pelamar yang relevan dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
“Kenapa kami tidak mempublikasikan dalam bentuk besar? Karena kami ingin yang datang betul-betul orang dengan kapasitas yang dibutuhkan. Beberapa bahkan sudah bisa langsung kerja,” ujar Pramono saat ditemui usai kegiatan pemutihan ijazah di Jakarta Selatan, Selasa (3/6).
Ia menambahkan bahwa menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang tepat sasaran, termasuk untuk posisi Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan pemadam kebakaran (damkar).
Pramono juga mengungkapkan bahwa pendaftaran PPSU sebelumnya sempat membludak dan hasil seleksi akan segera diumumkan. Untuk rekrutmen damkar, informasi hanya akan disebarkan di tingkat kecamatan dan kelurahan guna menghindari ekses publikasi berlebih.
“Job fair-nya tetap berjalan di tingkat kecamatan dan kelurahan. Tapi saya tidak ingin hal seperti ini diekspos besar-besaran. Ini tanggung jawab kami untuk membantu warga mendapatkan pekerjaan,” tegasnya.***