Ekonomi Maritim Indonesia Digenjot: Wabup Sukabumi Tekankan Sinergi Sektor Perikanan dan UMKM

Hari Nelayan ke-59 Ujung Genteng: Momentum sinergi maritim dan pelestarian budaya | Fb/Pemerintah Kabupaten Sukabumi

CORONG SUKABUMI — Puncak perayaan Hari Nelayan Ujung Genteng ke-59 pada Selasa (10/6/2025) berlangsung meriah di Panggung Utama Pantai Ujung Genteng.

Ribuan warga dan wisatawan dari berbagai daerah turut hadir dalam tradisi tahunan yang diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur para nelayan atas limpahan hasil laut.

Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas, secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan peran strategis sektor perikanan dalam membangun ekonomi maritim nasional.

Ia merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 dan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2017 sebagai dasar kebijakan percepatan pembangunan industri perikanan.

Baca Juga :  Resmi Diumumkan! 11 Program Unggulan Sukabumi yang Bisa Ubah Wajah Daerah dalam 5 Tahun

“Kedua regulasi tersebut menjadi fondasi sinergi antarinstansi seperti dinas perikanan, pariwisata, hingga UMKM dalam menciptakan ekosistem maritim yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Andreas.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa perayaan Hari Nelayan harus menjadi sarana promosi potensi lokal. “Ini momen penting untuk memperkuat sektor pariwisata bahari dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Pelaku UMKM harus bisa menangkap peluang dari kedatangan wisatawan,” katanya.

Menurut Andreas, produk lokal yang unik dan terjangkau perlu dikedepankan agar sektor maritim tidak hanya menghidupi para nelayan, tapi juga menopang ekonomi daerah secara luas.

Baca Juga :  Pisah Sambut Bupati Sukabumi 2025: Warisan Tradisi, Harapan Baru

Ia juga menyampaikan harapannya agar kesejahteraan nelayan terus meningkat seiring dukungan dari pemerintah pusat dan daerah terhadap keberlanjutan sektor perikanan.

“Nelayan adalah garda depan ketahanan pangan laut Indonesia. Kita harus pastikan mereka sejahtera lahir dan batin,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Asep Jeka menjelaskan bahwa rangkaian acara dimulai sejak 1 Juni, meliputi kegiatan budaya, religi, sosial, olahraga, dan pengembangan bakat. Acara ditutup dengan upacara adat dan ritual larung saji di tengah laut sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!