Fraksi PKB DPRD Sukabumi: Perubahan APBD 2025 Harus Efektif dan Berpihak pada Rakyat

Fraksi PKB DPRD Kabupaten Sukabumi sampaikan pandangan kritis dan aspirasi strategis dalam pembahasan Raperda Perubahan APBD 2025, dari sektor wisata hingga pertanian.

Nandar saat menyampaikan pandangan fraksi PKB DPRD Kabupaten Sukabumi terkait Raperda Perubahan APBD 2025. | Foto: Dok. DPRD

CORONGSUKABUMI.com – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Sukabumi menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 dalam rapat paripurna DPRD yang digelar pada Selasa (5/8/2025).

Pandangan disampaikan langsung oleh Nandar, yang menekankan bahwa perubahan ini merupakan langkah adaptif dalam menjawab dinamika fiskal dan kebutuhan nyata di lapangan.

“Kami memandang bahwa perubahan APBD ini adalah bentuk penyesuaian yang tepat dalam merespons kondisi riil di lapangan,” ujar Nandar.

Penyesuaian Anggaran: Realistis dan Responsif

Fraksi PKB menilai bahwa adanya perbedaan antara asumsi awal KUA-PPAS dan realisasi anggaran semester I merupakan hal wajar. Oleh karena itu, perubahan APBD dipandang sebagai instrumen penting untuk menjaga keberlanjutan pembangunan dan menjawab kebutuhan masyarakat secara cepat dan tepat.

Baca Juga :  Ironis, Realisasi PBB di Desa Ini Baru 2 Persen Masuk Kas Daerah Sukabumi

Kenaikan PAD Diapresiasi, Tapi Harus Efisien

Fraksi PKB menyambut baik kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 3,64% serta peningkatan pada pos belanja operasional dan modal. Namun, PKB menegaskan pentingnya efisiensi dan dampak langsung dari setiap rupiah yang dibelanjakan.

“Setiap rupiah dalam anggaran harus punya nilai manfaat. Bukan hanya habis dibelanjakan, tapi juga dirasakan oleh rakyat,” tegas Nandar.

Usulan Strategis PKB: Infrastruktur, Wisata, dan Irigasi

Sebagai representasi aspirasi masyarakat, Fraksi PKB menyampaikan tiga usulan prioritas yang dinilai strategis dan berdampak langsung:

  • Pembangunan Dermaga Ujunggenteng – Ciracap
    Untuk mendukung aktivitas nelayan dan pengembangan wisata bahari.
  • Penataan Objek Wisata Ciracap dan Surade
    Didorong pengadaan fasilitas umum seperti toilet, penerangan, parkir, akses jalan, dan papan informasi.
  • Pengadaan Sumur Bor Pertanian
    Menyikapi ancaman kekeringan musiman, sumur bor dinilai penting untuk mendukung irigasi dan ketahanan pangan.
Baca Juga :  Bahas Perubahan APBD 2025, Bupati Janji Genjot Infrastruktur dan Pendapatan Daerah

Pembiayaan Harus Mengarah ke Sektor Produktif

Fraksi PKB turut mencermati pergeseran posisi anggaran dari defisit ke surplus. Meskipun dianggap positif, PKB meminta agar pembiayaan diarahkan secara tepat guna.

“Jangan hanya terjebak pada kegiatan administratif. Pembiayaan daerah harus menyasar sektor produktif dan layanan dasar masyarakat,” ujar Nandar.

Penutup: APBD untuk Rakyat, Bukan Sekadar Formalitas

Menutup pandangannya, Fraksi PKB menegaskan bahwa seluruh proses pembahasan perubahan APBD harus dilakukan secara terbuka, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Baca Juga :  Dewan Jajah Serap Aspirasi Warga Cisolok, Dorong Percepatan Pembangunan

“Kami akan terus hadir sebagai jembatan rakyat dan mitra kritis pemerintah. APBD harus kembali pada tujuannya: untuk rakyat, bukan untuk seremonial,” pungkas Nandar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!