Gempabumi Magnitudo 4,4 Guncang Sukabumi Tengah Malam, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Laut Dangkal

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Gempabumi Magnitudo 4,4 Guncang Sukabumi Tengah Malam, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Laut Dangkal | Foto: Dok. BMKG

CORONGSUKABUMI.com – Gempabumi tektonik dengan magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (15/8/2025) dini hari pukul 00:35:12 WIB.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempabumi terletak di laut pada koordinat 7,7 Lintang Selatan dan 106,91 Bujur Timur, atau sekitar 87 kilometer barat daya Kota Sukabumi, dengan kedalaman 20 kilometer.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar bawah laut,” kata Hartanto dalam keterangan tertulis.

Baca Juga :  Usulkan 9 Kecamatan Gabung Kota Sukabumi, Ayep Zaki Paparkan ke Komisi I DPRD Jabar

BMKG lanjut Hartato, melaporkan guncangan gempa dirasakan di beberapa wilayah.

“Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Tegalbuleud, Cidolog dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang – Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu),” tutur Hartanto.

“Di Pelabuhan Ratu, Cianjur, Cisurupan Kab. Garut, dan CIlilin Kab. Bandung Barat, Cibadak, Jampangkulon, Pabuaran, dan Kadupandak dengan Skala Intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang – Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” tambahnya.

Baca Juga :  Anggaran BMKG Dipotong Rp1,4 Triliun, Apa Dampaknya bagi Keselamatan Publik?

Hingga pukul 01.04 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!