Warga Sukabumi Dukung Aksi Damai, Minta Unjuk Rasa Tak Anarkis

Warga Sukabumi menyampaikan pendapatnya soal rencana aksi demonstrasi tersebut.

Ilustrasi Demo | Foto: Ilustrasi canva.com

CORONGSUKABUMI.com – Poster ajakan aksi unjuk rasa yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp, terkait rencana demonstrasi pada Senin, 1 September 2025, di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, menuai perhatian warganet.

Meskipun belum jelas siapa penggagas utama aksi tersebut, pesan yang tersebar luas itu memancing berbagai respons dari masyarakat. Kekhawatiran pun muncul, terlebih setelah situasi di beberapa daerah lain di Indonesia dilaporkan sempat mencekam akibat aksi yang berujung ricuh.

Di grup Facebook “Sukabumi Facebook”, sejumlah pengguna menyampaikan pendapatnya soal rencana aksi. Mayoritas warganet menyatakan mendukung kebebasan menyampaikan aspirasi, asalkan dilakukan secara tertib dan tidak merugikan masyarakat.

Baca Juga :  Viral Jual Uang Baru Rp2 Miliar di TikTok, BI Tekankan Risiko Penipuan

Salah satunya disampaikan oleh akun Aceng Dopa, yang menulis:

“Silakan berdemo menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, yang penting harus selalu menjaga ketertiban umum dan jangan sampai anarkis karena akan merugikan kita semua. Masyarakat yang seharusnya mencari nafkah malah jadi takut, begitu pun para siswa yang bersekolah juga akan resah. Selamat dan sukses buat warga Sukabumi, semoga apa pun aspirasinya didengar oleh pemerintah. Tetap kritis tanpa anarkis. Sukabumi hebat 👏👏👍💪💪” (1/9/2025).

Senada dengan itu, akun Keyy Kkasih juga menekankan pentingnya ketertiban selama aksi berlangsung:

Baca Juga :  Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak

“Demo harus tertib, jangan sampai anarkis merusak fasilitas umum 🙏🙏.”

Sementara itu, akun Asep Hikmat mengingatkan soal potensi adanya penyusup yang bisa menunggangi aksi untuk kepentingan tertentu. Ia menulis:

“Hati-hati di setiap perkumpulan orang, selalu ada celah dan potensi dimasuki kepentingan lain. Nerdemolah tanpa merusak dan jangan tinggalkan salat pada waktunya.”

Dari sejumlah komentar tersebut, tergambar bahwa masyarakat Sukabumi mendukung penyampaian aspirasi sebagai hak demokratis, namun dengan harapan agar dilakukan secara tertib, damai, dan tidak menimbulkan keresahan publik maupun kerusakan fasilitas umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!