Geopark Ciletuh Palabuhanratu Raih Rekomendasi Green Card dari UNESCO, Siap Pertahankan Status Dunia

Kawasan geopark yang terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, resmi mendapatkan rekomendasi green card atau kartu hijau dari UNESCO Global Geopark Council

Gedung Geopark Informasi Center Ciletuh-Palabuhanratu. | Foto: Ist

CORONGSUKABUMI.com – Upaya panjang dalam mengelola kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu akhirnya membuahkan hasil manis di tingkat internasional. Kawasan geopark yang terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, resmi mendapatkan rekomendasi green card atau kartu hijau dari UNESCO Global Geopark Council dalam sidang yang digelar di Chili pada 5–6 September 2025.

Rekomendasi ini menjadi penanda bahwa Geopark Ciletuh Palabuhanratu telah mengalami kemajuan signifikan sejak evaluasi sebelumnya. Status kartu hijau dari UNESCO berarti kawasan ini dinilai memenuhi standar internasional dan layak mempertahankan statusnya sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark selama empat tahun ke depan.

Baca Juga :  Geopark Ciletuh Palabuhanratu Direkomendasi Green Card Lagi, tapi Dapat PR Serius dari UNESCO

Kabar ini dibenarkan oleh General Manager BP Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Aat Suwarno, Selasa (9/9/2025).

“Poin utamanya ini keseriusan kita bersama yang dilihat secara kolektif, sehingga bisa menyelesaikan rekomendasi sebelumnya dari UNESCO,” ujar Aat.

Meski mendapatkan rekomendasi positif, UNESCO masih memberikan sejumlah catatan penting. Dalam kurun waktu empat tahun mendatang, pengelola kawasan diminta untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur, edukasi, dan manajemen kawasan agar lebih berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Baca Juga :  Asda II: Festival Nelayan Cisolok Jadi Strategi Pemulihan dan Promosi Wisata Daerah

Aat juga menegaskan bahwa hasil sidang di Chili ini belum merupakan keputusan akhir. Proses selanjutnya masih menunggu pengesahan resmi dari pihak UNESCO.

“Rekomendasi akan diserahkan kepada Dewan Eksekutif UNESCO. Jika disetujui, penetapan resmi status kartu hijau bagi Geopark Ciletuh Palabuhanratu akan diumumkan dalam sidang pada awal tahun 2026,” jelasnya.

Tak hanya Ciletuh Palabuhanratu, dua geopark lain dari Indonesia—yakni Geopark Rinjani (Nusa Tenggara Barat) dan Geopark Toba (Sumatera Utara)—juga memperoleh rekomendasi serupa dalam sidang tersebut. Ini memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan UNESCO Global Geopark, yang tak hanya fokus pada pelestarian alam dan geologi, tetapi juga penguatan masyarakat lokal dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!