CORONGSUKABUMI.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya peningkatan potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap mewaspadai cuaca panas yang masih berpotensi terjadi pada siang hari, terutama di wilayah selatan Indonesia.
Selama sepekan terakhir, sejumlah daerah mengalami suhu udara tinggi dengan variasi maksimum berbeda di tiap wilayah, seperti Kertajati, Jawa Barat (36,4°C), Surabaya, Jawa Timur (37,4°C), dan Karanganyar, Jawa Tengah (38,2°C). Sementara itu, hujan sangat lebat dengan curah lebih dari 100 mm per hari tercatat terjadi di beberapa wilayah lain, antara lain Gunung Sitoli, Sumatera Utara (121,5 mm/hari), Nangapinoh, Kalimantan Barat (110,6 mm/hari), Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (157,2 mm/hari), dan Nagan Raya, Aceh (154,4 mm/hari).
Dalam periode sepekan mendatang, peningkatan potensi hujan diperkirakan terjadi di sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga sebagian kecil Papua. BMKG menjelaskan, kondisi ini dipicu oleh kombinasi faktor atmosfer global, regional, dan lokal, seperti aktifnya gelombang atmosfer, keberadaan siklon tropis, bibit siklon, sirkulasi siklonik, serta labilitas udara yang dapat memicu pembentukan awan hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
“Meski potensi hujan meningkat, BMKG mencatat bahwa cuaca panas pada siang hari masih bisa terjadi di beberapa wilayah. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak seperti banjir, genangan, dan longsor. BMKG juga mengingatkan agar masyarakat rutin memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG dan memastikan saluran drainase tetap berfungsi dengan baik,” tulis BMKG dalam keterangannya, dikutip Selasa (21/10/2025).
BMKG menjelaskan bahwa pembentukan awan hujan secara signifikan masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia akibat interaksi faktor atmosfer berskala global, regional, dan lokal yang mempertahankan kondisi atmosfer tetap labil.
Pada skala global, nilai Dipole Mode Index (DMI) saat ini berada di angka −1.39, yang menandakan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, mendukung pembentukan awan hujan di kawasan tersebut. Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke barat dan Gelombang Kelvin yang bergerak ke timur juga diperkirakan aktif di sejumlah wilayah Indonesia, memicu peningkatan potensi hujan.
Selain itu, terdapat Bibit Siklon Tropis Fengshen di Laut China Selatan serta Bibit Siklon Tropis 95S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.
“Kedua sistem ini membentuk area perlambatan dan pertemuan angin (konvergensi dan konfluensi) di sejumlah wilayah, meningkatkan peluang terbentuknya awan hujan. Aktivitas Sirkulasi Siklonik juga terpantau di Samudra Pasifik utara Halmahera dan Laut Jawa bagian timur, memperkuat potensi hujan di wilayah sekitarnya,” tambah BMKG.
Kondisi labilitas atmosfer lokal yang mendukung pertumbuhan awan konvektif juga berpotensi terjadi di berbagai wilayah, mulai dari Aceh, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi dan Maluku Utara.
BMKG menegaskan agar masyarakat tetap mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, serta gelombang laut tinggi di sejumlah perairan Indonesia.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Periode 21 – 23 Oktober 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi hujan ringan hingga lebat. Peningkatan intensitas hujan diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Wilayah dengan status siaga terhadap hujan lebat–sangat lebat meliputi: Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan.
BMKG juga mencatat potensi angin kencang di wilayah Aceh.
Periode 24 – 27 Oktober 2025
Kondisi hujan ringan hingga lebat masih mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia. Daerah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat antara lain Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Wilayah dengan status siaga hujan lebat–sangat lebat mencakup: Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Pegunungan.






