Sukabumi, jubirtvnews.com – Adanya dugaan manipulasi data siswa yang terjadi saat Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2024 tingkat Kabupaten Sukabumi beberapa waktu yang lalu, membuat Usep Wawan mempertanyakan kredibilitas kompetisi yang melibatkan pelajar terbaik di seluruh daerah Indonesia.
Usep yang merupakan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, mengatakan bahwa kasus ini terjadi dikarenakan lemahnya pengawasan dari berbagai pihak yang terkait. Sehingga seberapa bagusnya sistem kompetisi dibuat, akan percuma saja jika ada pendidik yang tidak baik dilingkungan sekolah
Usep yang juga Anggota Komisi IV DPRD melanjutkan, bahwa praktek yang dilakukan oleh oknum pendidik tersebut bisa terjadi di semua daerah. Kemungkinan munculnya penggunaaan joki untuk menaikan nama sekolah maupun siswa, bisa saja terjadi.
“Dengan kejadian di sekolah tersebut, bisa saja terjadi di seluruh daerah. Siswanya di dimasukan sekolah pada daftar peserta OSN, tapi yang ngerjakannya yang lain. Bisa jadi ada perjokian, sehingga keabsahan kualitas dari pada OSN secara Nasional bisa melunturkan kepercayaan kita kepada hasil OSN secara keseluruhan” ujarnya kepada jubirtvnews, Rabu, 12 Juni 2024.
Pria yang merupakan pengsiunan guru itu, meminta kepada Dinas Pendidikan tingkat Daerah hingga Nasional untuk mengevaluasi dan mengawasi kembali pelaksanaan Kompetisi OSN, demi menjaga kualitas dan melindungi para siswa yang sudah berusaha dengan serius mengikuti kompetisi tersebut.
“ini harus menjadi evaluasi semuanya, terutama Dinas Pendidikan mulai dari daerah hingga pusat. OSN ini merupakan kompetisi yang berkualitas, jangan sampai ternodai oleh para oknum pendidik di lingkungan sekolah yang bisa merugikan banyak pihak, teruama untuk para siswa yang sudah bersungguh-sungguh ingin mengikuti lomba ini. Mereka merupakan aset berkualitas bangsa” tegasnya.
Seperti yang diberitakan oleh jubirtvnews sebelumnya, bahwa ada dugaan manipulasi data siswa dalam daftar peserta OSN tahun 2024 tingkat Kabupaten Sukabumi, yang dilakukan oleh sekolah swasta favorit di Kecamatan Cisaat.
Siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 5 dengan inisail Q (11), diganti namanya dengan R dalam daftar peserta OSN bidang Matematika oleh operator sekolah tersebut. Namanya diketahui telah digantikan orang lain di daftar peserta, ketika orang tuanya mencoba mencari tahu hasil OSN secara online
“Pas waktu pembukaan, saya mencari apakah Q ini lolos atau tidak (hasil OSN-red). Ketika dicari saya tidak menemukan nama Q. Lalu anakanya bilang, dicarinya jangan namanya tapi nama R. Disana saya kaget lah, kenapa nama orang lain (bertanya ke Q), karena didaftarkannya nama R (jawab Q).” ungkap orang tua Q”
Baca Juga : 378 Kepala Desa di Kabupaten Sukabumi Resmi Diperpanjangan Masa Jabatannya
Pihak sekolah berdalih bahwa pergantian nama tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan mereka, operator melakukannya atas inisiatif sendiri karena NISN Q tidak muncul di sistem saat pendaftaran
“Operator sekolah kemudian inisiatif memasukkan nama siswa lain sebagai solusi sementara, dengan harapan dapat diperbaiki kemudian,” tutur Kepala Sekolah dengan mengacu keterangan pihak operator.
Dalam hal ini, kepala sekolah juga turut menyayangkan dengan adanya perubahan nama siswa yang dilakukan oleh operator tersebut.
“Karena sebelumnya pihak operator tidak konfirmasi dulu ke saya selaku kepsek terkait penggantian daftar nama siswa di OSN itu,” terangnya.

