Aksi Guru Honorer di Setda Sukabumi: Komisi IV DPRD Siap Dorong Solusi Konkret

Komisi IV DPRD Sukabumi berkomitmen memperjuangkan nasib guru honorer kategori R3 yang telah lama mengabdi namun minim perhatian. | Foto: Dok. Setwan DPRD

Corongsukabumi.com – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Golkar, Rika Yulistina, menyatakan keprihatinannya atas nasib para guru honorer di Kabupaten Sukabumi, terutama guru honorer kategori R3 yang sudah mengabdi puluhan tahun namun masih minim perhatian dari pemerintah.

Rika mengaku memahami alasan aksi para guru honorer R3 yang mendatangi kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukabumi di Jalan Siliwangi, Kecamatan Palabuhanratu, pada Kamis (16/1/2025). Ia menegaskan bahwa profesi guru adalah elemen penting dalam pembangunan pendidikan di daerah.

Baca Juga :  Raperda Kemudahan Investasi, Komisi I DPRD Sukabumi Pacu Pertumbuhan Ekonomi

“Guru adalah Pilar Pendidikan”

“Guru harus diperhatikan, mereka memiliki peran vital dalam dunia pendidikan. Kemajuan suatu daerah sangat bergantung pada kualitas pendidikannya. Wajar jika mereka menyuarakan aspirasi ke kantor Setda,” ujar Rika kepada jubirtvnews pada Jumat (17/1/2025).

Rika, yang akrab disapa Bunda, mengungkapkan bahwa meskipun kewenangan terkait pengangkatan PPPK berada di BKPSDM hingga pemerintah pusat, Komisi IV DPRD akan terus memperjuangkan nasib guru honorer dengan memaksimalkan komunikasi dengan Dinas Pendidikan.

“Kami akan memastikan nasib mereka diperjuangkan dengan maksimal melalui kerja sama dan komunikasi intensif dengan Dinas Pendidikan. Para guru honorer ini layak mendapatkan perhatian lebih,” tegasnya.

Baca Juga :  Sinergi DPRD Sukabumi dan Bappelitbangda, Pokir Jadi Kunci Perencanaan Berbasis Data

Dukungan dan Dorongan Solusi

Rika juga menyadari adanya keterbatasan anggaran dan kebijakan di pemerintahan. Namun, ia menekankan pentingnya mencarikan solusi jangka panjang untuk para guru honorer yang telah berjasa dalam dunia pendidikan.

“Saya paham ada keterbatasan, tetapi kami tidak akan berhenti mendorong agar masa depan guru honorer memiliki kejelasan. Ini adalah bentuk apresiasi kita atas pengabdian mereka,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *