CORONG SUKABUMI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Kota Bogor kembali menuai sorotan tajam setelah 214 siswa dilaporkan mengalami keracunan makanan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor hingga Sabtu, 10 Mei 2025, jumlah korban bertambah dari 210 menjadi 214 orang.
Hasil uji laboratorium terhadap makanan yang dikonsumsi para siswa menunjukkan adanya kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, dalam pernyataan kepada media di Rumah Dinas Wali Kota pada Senin, 12 Mei 2025.
“Saya menerima laporan hasil uji dari Labkesda. Memang ditemukan kandungan bakteri E. coli dan Salmonella pada beberapa bahan makanan,” ujarnya.
Dedie merinci, kontaminasi E. coli terdeteksi pada menu ceplok telur dengan bumbu barbeque, sementara Salmonella ditemukan pada tumis tauge dan tahu.
Tak hanya makanan, air minum serta kondisi fisik para korban juga diperiksa untuk penelusuran lebih lanjut. “Air juga kita periksa, kemudian juga ada pemeriksaan langsung kepada tubuh dari siswa,” tambah Dedie.
Kasus keracunan ini terjadi antara 6 hingga 9 Mei 2025, dengan pelaksanaan program MBG di bawah penyelenggaraan SPPG Bina Insani. Setidaknya sembilan sekolah melaporkan kasus serupa.
Daftar sekolah terdampak meliputi TK Bosowa Bina Insani, SD Bosowa Bina Insani, SMP Bosowa Bina Insani, SMA Bosowa Bina Insani, SDN Kukupu 3, SDN Kedung Waringin, SDN Kedung Jaya 1, SDN Kedung Jaya 2, serta SMP Bina Graha.
Pemerintah Kota Bogor bersama Dinkes saat ini terus melakukan investigasi untuk mencegah kejadian serupa terulang.***