Bill Gates Ramal Masa Depan Kerja: Cukup Dua Hari Seminggu Berkat AI

Bill Gates prediksi manusia cukup bekerja dua hari dalam seminggu berkat AI. | instagram.com/thisbillgates

CORONG SUKABUMI – Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan mengubah secara drastis pola hidup dan dunia kerja manusia.

Pendiri Microsoft, Bill Gates, menyatakan bahwa dalam waktu sepuluh tahun mendatang, manusia mungkin hanya perlu bekerja dua hari dalam seminggu.

Pernyataan tersebut disampaikan Gates saat wawancara bersama Jimmy Fallon dalam The Tonight Show, sebagaimana dikutip dari Fortune.

Ia meyakini bahwa dengan kemajuan AI, banyak pekerjaan akan terotomatisasi, memungkinkan manusia memiliki lebih banyak waktu luang.

“Jika Anda tidak menyukai rutinitas kerja dari jam 09.00 sampai 17.00 setiap hari, ada kabar baik. Saya memprediksi bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, manusia mungkin cukup bekerja dua hari seminggu, dan semua ini karena AI,” ujar Gates.

Baca Juga :  Sidang Tipikor Ungkap Mbak Ita Gunakan Dana Insentif Pegawai untuk Kegiatan Politik

Menurutnya, AI tidak hanya mengubah cara kerja, tetapi juga konsep pekerjaan itu sendiri. Sejak munculnya teknologi seperti ChatGPT pada 2023, Gates telah menyoroti potensi perubahan mendalam dalam struktur kerja masyarakat.

Gagasan pengurangan jam kerja semakin relevan pasca pandemi, yang memperlihatkan tingginya tingkat kelelahan dan tekanan mental pada pekerja.

Beberapa negara bahkan telah mencoba sistem kerja empat hari seminggu dan mencatat peningkatan produktivitas serta penurunan tingkat stres secara signifikan.

Salah satu contohnya adalah Jepang, di mana pemerintah Tokyo mulai mengadopsi kebijakan kerja empat hari untuk mendorong peningkatan angka kelahiran dan keseimbangan hidup warganya.

Baca Juga :  Sah! DPR RI Setujui Perubahan UU TNI, Pengerahan Kekuatan Tetap di Bawah Presiden

Namun, Gates juga mengingatkan bahwa dampak AI tidak akan seragam di semua bidang. Ia menyoroti profesi seperti dokter dan guru sebagai bidang yang akan mengalami transformasi signifikan. Meski begitu, ia menegaskan bahwa tidak semua aspek kehidupan dapat digantikan oleh mesin.

“Masih akan ada beberapa hal yang menjadi peran manusia. Tapi dalam hal produksi, distribusi, dan pertanian, seiring waktu, itu akan menjadi tantangan yang bisa diselesaikan oleh teknologi,” katanya.

Pernyataan Gates ini mengundang diskusi luas mengenai masa depan pekerjaan dan pentingnya kesiapan masyarakat global menghadapi perubahan yang dibawa oleh teknologi AI.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!