CORONGSUKABUMI.com – Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Cisolok dan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (27/10/2025), meninggalkan jejak kerusakan luas di permukiman warga, fasilitas umum, serta infrastruktur wilayah tersebut. Hingga akhir masa tanggap darurat pada Jumat (31/10/2025), ratusan rumah dilaporkan rusak dan puluhan titik longsor teridentifikasi di dua kecamatan terdampak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat 43 lokasi banjir di 15 desa dan 18 titik longsor di 18 desa. Secara keseluruhan, 507 rumah warga mengalami kerusakan dengan rincian:
Rusak Berat: 49 unit (39 di Cisolok, 10 di Cikakak)
Rusak Sedang: 51 unit (23 di Cisolok, 28 di Cikakak)
Rusak Ringan: 407 unit (400 di Cisolok, 7 di Cikakak)
Terancam: 4 unit
Selain itu, 562 rumah sempat terendam banjir sebelum air surut. Dampak bencana dirasakan oleh 1.109 Kepala Keluarga (3.732 jiwa), dengan 9 KK (37 jiwa) mengungsi ke rumah kerabat. BPBD memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini.
Kerusakan Fasilitas Umum dan Infrastruktur
Sejumlah fasilitas publik juga terdampak, meliputi:
4 jembatan rusak, termasuk satu jembatan cor penghubung Desa Cisolok dan Cikahuripan yang putus total.
6 titik Tembok Penahan Tanah (TPT) rusak, serta jebolnya tanggul Sungai Cisolok.
1 sekolah (SDN Cikahuripan), 1 masjid (Masjid Jami Al-Hidayah), dan 1 kantor desa terendam banjir.
8 titik akses jalan tertutup longsor (sebagian sudah bisa dilalui).
43,44 hektar lahan pertanian terdampak banjir.
Tim gabungan masih melakukan pendataan, asesmen, dan pemulihan di lapangan. Fokus utama penanganan saat ini mencakup pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, perlengkapan bayi, perlengkapan sekolah, selimut, kasur matras, hingga material bangunan untuk perbaikan rumah rusak.
Status Tanggap Darurat
Melalui Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 300.2.1/Kep.859-BPBD/2025, status tanggap darurat bencana di Cisolok dan Cikakak ditetapkan sejak 27 hingga 31 Oktober 2025. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi resmi terkait perpanjangan atau berakhirnya status tanggap darurat tersebut.






