CORONG SUKABUMI – Tradisi Sedekah Bumi kembali digelar di Kampung Cilodor, Desa Cipeteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (20/4).
Acara ini mengangkat tema “Gunung Teu Menang Dilebur, Sagara Teu Menang Dirusak, Buyut Teu Menang Dirempak” sebagai simbol penghormatan terhadap alam dan leluhur.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman, hadir bersama jajaran Forkopimda dan Forkopimcam. Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan bahwa Sedekah Bumi merupakan wujud rasa syukur masyarakat atas hasil bumi yang menopang kehidupan dan perekonomian warga.
“Tradisi ini momentum penting untuk merefleksikan relasi manusia dan alam. Kita harus menjaga kelestariannya sebagai warisan para leluhur,” tegas H. Ade.
Ia juga menyoroti potensi besar Kecamatan Kabandungan di sektor pertanian dan pariwisata. Disebutkan, hasil pertanian harian wilayah ini bisa mencapai 15 ton, disuplai ke berbagai daerah.
Lebih lanjut, Ade menyebutkan bahwa terdapat 843 sertifikat hak atas tanah yang telah diberikan kepada masyarakat sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan kepastian hukum atas lahan produktif warga.
Sebagai bagian dari RPJMD, pemerintah daerah berkomitmen menjadikan Kabandungan sebagai sentra hortikultura melalui kerja sama strategis, termasuk dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam meningkatkan hasil pertanian dan menanggulangi kemiskinan.
“Kami ingin Kabandungan tumbuh menjadi pilar ekonomi Kabupaten Sukabumi,” ujar Sekda.
Kepala Desa Cipeteuy, Purnama Wijaya, turut mengapresiasi pelaksanaan tradisi ini. Ia menyebut Sedekah Bumi juga menjadi bentuk syukur atas perjuangan panjang masyarakat dalam memperoleh hak atas tanah.
“Saya hanya melanjutkan perjuangan para pendahulu. Semoga semua ini membawa kebaikan bagi warga,” ucapnya.***