Demokrasi atau Penghinaan? Jokowi Sindir Keras Meme Viral Buatan Mahasiswi ITB!

Jokowi nilai meme ciuman dengan Prabowo kelewat batas. | Instagram/jokowi

CORONG SUKABUMI – Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara soal viralnya meme yang menampilkan dirinya bersama Presiden Prabowo Subianto. Gambar yang beredar luas di media sosial itu menunjukkan keduanya dalam pose berciuman, dan disebut-sebut hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).

Pelaku yang diduga membuat meme tersebut adalah SSS, mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Kontroversi tak hanya muncul karena konten yang dianggap sensitif, namun juga karena status hukum SSS yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga :  2 Juta Jemaah Tiap Tahun, Prabowo Bidik Penurunan Biaya Haji Lewat Jalur Diplomasi

Dalam pernyataannya di Solo pada Rabu (14/5/2025), Jokowi mengaku memahami bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk dari kebebasan berekspresi dalam era digital. Namun ia menilai bahwa kebebasan tersebut sudah melampaui batas yang wajar.

“Ya itu bentuk berdemokrasi di era digital, tapi menurut saya itu sudah kebablasan, sudah kebangetan,” ujarnya kepada wartawan.

Jokowi menegaskan bahwa demokrasi tetap memiliki batasan, dan kebebasan berpendapat tidak berarti bisa dilakukan tanpa mempertimbangkan dampaknya.

“Itu menjadi peringatan bagi kita semua. Demokrasi jangan diartikan apa-apa boleh. Ada batasnya,” tambahnya.

Baca Juga :  Dari Islamic Centre Cisaat, Seruan Bersatu Wujudkan Sukabumi yang Berkah Menggema

SSS dijerat dengan pasal-pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), termasuk Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1), serta Pasal 51 ayat (1) jo Pasal 35 UU No. 1 Tahun 2024—perubahan kedua atas UU No. 11 Tahun 2008.

Meski ditetapkan sebagai tersangka, SSS mendapat penangguhan penahanan dari Bareskrim Polri dengan pertimbangan statusnya sebagai mahasiswi aktif yang masih menjalani perkuliahan.

Pihak ITB menyatakan akan memberikan pembinaan kepada SSS, mencakup aspek akademik maupun pengembangan karakter.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!