Corong Sukabumi

Google Maps Arahkan Rute Memutar ke Pantai Palangpang, Dispar Sukabumi Minta Segera Diperbarui

Tangkapan layar aplikasi Google Maps, Sabtu (3/5/2025). | Foto: Google Maps

JUBIRTVNEWS.COM – Warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dibuat bingung oleh informasi rute Google Maps menuju Pantai Palangpang, Ciletuh. Aplikasi tersebut mengarahkan pengguna untuk memutar jauh melalui Warungkiara, dengan estimasi waktu tempuh hingga 5 jam.

Padahal, jalan utama via Simpenan sudah dapat dilalui dan hanya memakan waktu sekitar 2 jam. Hal ini membuat sejumlah warga, termasuk wisatawan lokal, mempertanyakan keakuratan informasi dari aplikasi peta digital tersebut.

“Saya lihat di Google Maps jalan Simpenan ditutup dan harus mutar lewat Warungkiara. Padahal teman saya yang rumahnya di dekat Jembatan Bojongkopo bilang jalannya sudah dibuka,” ujar Rani (45 tahun), warga Batusapi, Palabuhanratu, kepada Jubir TV News, Jumat (2/5/2025).

Hasil pengecekan tim redaksi menunjukkan bahwa Google Maps memang masih menunjukkan penutupan di jalur Simpenan. Sistem mengarahkan pengguna melalui rute alternatif: Warungkiara – Cimanggu – Bodjonglopang – Cibogo, dengan waktu tempuh sekitar 5 jam 10 menit.

Namun, menurut Petugas Pengendali Bencana Kecamatan Simpenan (P2B), Dandi Sulaeman, jembatan alternatif Cidadap Bojongkopo sebenarnya sudah bisa dilalui.

“Jembatan aman, kendaraan bisa lewat meski harus bergantian dari dua arah. Petugas dan warga turut mengatur kelancarannya,” ujarnya saat dikonfirmasi Jubir TV News via telepon.

Jembatan alternatif Cidadap Bojongkopo kini menggunakan material beton sehingga bisa dilalui roda dua dan empat. | Foto: Ist

Kondisi ini dikhawatirkan dapat berdampak negatif pada sektor pariwisata, khususnya kawasan Geopark Ciletuh yang sedang menggeliat menarik wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, menyayangkan ketidakakuratan informasi tersebut.

“Sempat ditutup karena banjir bandang pertengahan April, tapi hanya beberapa hari. Sudah lebih dari seminggu jalur normal kembali. Kami harap pihak Google Maps segera meng-update agar tidak merugikan wisatawan dan masyarakat,” pungkasnya.

Exit mobile version