CORONG SUKABUMI – Tanggal 1 Juni setiap tahun diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, sebuah tonggak penting dalam sejarah pembentukan dasar negara Republik Indonesia. Di balik lahirnya ideologi pemersatu bangsa ini, terdapat perjuangan panjang dan kontribusi besar dari para tokoh nasional.
Proses perumusan Pancasila bermula dari pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945. Dalam sidang BPUPKI, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan dasar negara yang kelak dikenal sebagai Pancasila, tepat pada 1 Juni 1945.
Untuk menyusun rumusan resmi, dibentuklah Panitia Sembilan, sebuah tim yang terdiri dari tokoh-tokoh penting lintas golongan. Panitia ini menghasilkan Piagam Jakarta, yang menjadi cikal bakal Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Berikut adalah sembilan tokoh yang tergabung dalam Panitia Sembilan dan kontribusi mereka dalam merumuskan dasar negara:
1. Ir. Soekarno
Ketua Panitia Sembilan dan Presiden pertama RI. Menjadi pencetus istilah “Pancasila” dalam sidang BPUPKI.
2. Mohammad Hatta
Wakil Ketua Panitia Sembilan dan Wakil Presiden RI pertama. Bersama Soekarno, menyusun struktur dasar negara.
3. K.H. A. Wahid Hasyim
Tokoh Nahdlatul Ulama yang menjembatani nilai-nilai Islam dan kebangsaan dalam perumusan Pancasila.
4. Kahar Muzakir
Akademisi dan aktivis Islam yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di ranah internasional, khususnya Timur Tengah.
5. A.A. Maramis
Wakil dari Indonesia Timur yang berperan penting dalam revisi sila pertama dan penyusunan UUD 1945.
6. Abikusno Tjokrosujoso
Tokoh Sarekat Islam yang turut menyusun pembukaan UUD 1945 dan dasar negara.
7. Achmad Soebardjo
Aktivis pergerakan nasional dan perwakilan “golongan tua” yang berperan dalam kemerdekaan dan diplomasi luar negeri.
8. Agus Salim
Jurnalis dan politisi dengan pemikiran tajam tentang kemerdekaan dan kebangsaan, juga dikenal aktif di PSII.
9. Mohammad Yamin
Sastrawan dan tokoh hukum yang menjadi salah satu perumus awal Pancasila dan pencetus Sumpah Pemuda 1928.
Hari Lahir Pancasila menjadi momen refleksi penting atas semangat persatuan dan perjuangan para tokoh bangsa dalam merumuskan identitas dan dasar negara yang inklusif dan beragam.***