CORONG SUKABUMI – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer menyoroti lonjakan jumlah pencari kerja yang menghadiri job fair di Bekasi baru-baru ini sebagai cerminan nyata dari krisis lapangan kerja di Indonesia.
Menurutnya, fenomena tersebut merupakan bagian dari tantangan global yang tak bisa diabaikan.
“Ini memprihatinkan, tapi ini fenomena global. Kita tidak bisa menutup mata terhadap persoalan ini. Negara nggak boleh diam,” ujar Immanuel kepada media, Jumat (30/5/2025).
Ia menyampaikan bahwa penyelesaian masalah pengangguran harus menjadi fokus utama pemerintah. Dengan angka pengangguran mencapai 7,2 juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024, Immanuel menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh larut dalam isu-isu yang tidak substansial.
“Negara nggak boleh sibuk persoalan-persoalan yang tidak ada substansialnya. Hari ini 7,2 juta itu depan muka, tinggal bagaimana kita mencari solusi,” katanya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Noel ini mengomentari kerumunan luar biasa pada job fair di Bekasi yang menurut panitia hanya diperkirakan akan dihadiri 2.500 orang, namun membludak hingga puluhan ribu pengunjung.
Ia menyebut hal ini sebagai bentuk ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap ketersediaan lapangan kerja.
“Pemerintah Kota Bekasi harus bertanggung jawab soal hal itu, tapi saya yakin niat baik pemerintah membuka job fair untuk menyediakan lapangan pekerjaan,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Kita tidak bisa saling menyalahkan, tapi ini menjadi koreksi kita sebagai pemerintah,” pungkas Noel.***
