CORONG SUKABUMI — Pemasangan stairlift di kompleks Candi Borobudur, Magelang, menjadi sorotan publik setelah ramai dibahas di media sosial. Proyek ini diketahui sebagai bagian dari persiapan menyambut kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Isu ini menuai kekhawatiran sejumlah warganet yang mempertanyakan dampak pemasangan fasilitas tersebut terhadap kelestarian situs warisan budaya dunia itu. Banyak yang menyuarakan kekhawatiran akan potensi kerusakan pada struktur candi.
Menanggapi polemik tersebut, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menegaskan bahwa pemasangan stairlift dilakukan di bawah pengawasan ketat Kementerian Kebudayaan.
Ia memastikan bahwa proses tersebut tidak membahayakan bangunan candi.
“Tidak ada paku, tidak ada bor. Stairlift hanya didudukkan, jadi tidak merusak. Setelah kunjungan, akan mudah dibongkar,” ujar Hasan dalam pernyataan kepada media di Jakarta, Senin (26/5).
Hasan menjelaskan bahwa pemasangan stairlift bertujuan untuk mempermudah akses Presiden Macron agar dapat menikmati keindahan Borobudur secara menyeluruh. Fasilitas ini bersifat sementara dan sepenuhnya dapat dilepas tanpa meninggalkan kerusakan.
Selain itu, persiapan juga dilakukan di Ibu Kota. Rekayasa lalu lintas diterapkan di sejumlah ruas jalan protokol Jakarta mulai Selasa (27/5) hingga Kamis (29/5) demi kelancaran rangkaian kunjungan kenegaraan.
Beberapa ruas yang terdampak antara lain Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin, Gatot Subroto, Asia Afrika, dan Gerbang Pemuda.***