Kebakaran Hebat di Los Angeles, 24 Korban Jiwa dan Kerugian Rp4.000 Triliun

Kebakaran besar di Los Angeles hanguskan 40.000 hektar lahan dan tewaskan 24 orang. | Foto: instagram.com/king_uyakuya

Corongsukabumi.com – Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, California, sejak Selasa (7/1/2025), terus meluas hingga menelan korban jiwa sebanyak 24 orang pada Selasa (14/1/2025).

Bencana tersebut juga telah menghanguskan sekitar 40.000 hektar lahan, menghancurkan lebih dari 12.300 bangunan, dan menyebabkan kerugian mencapai Rp4.000 triliun.

Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire) bersama pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran besar ini. Tiga dugaan utama muncul sebagai pemicu kebakaran:

1. Aktivitas manusia, seperti kelalaian dalam penggunaan api atau peralatan.

2. Penyebab alami, misalnya sambaran petir.

3. Kabel listrik, yang memercikkan api dan menyambar vegetasi sekitar, terutama dengan kondisi angin kencang dan kelembapan rendah.

Baca Juga :  Pembiusan hingga Pemerkosaan di RSHS, Dirut Sebut PPDS Unpad Sudah Berniat Kriminal

Dilaporkan, kebakaran besar ini mencakup lima titik utama, yaitu kebakaran Palisades, Eaton di dekat Altadena, Hurst di Sylmar, Lidia, dan Sunset.

Angin kencang Santa Ana yang bertiup pekan lalu turut mempercepat penyebaran api, membuat upaya pemadaman semakin sulit.

Kesulitan Memadamkan Api

Meskipun berbagai upaya terus dilakukan, kebakaran ini sulit dikendalikan akibat beberapa faktor, di antaranya:

1. Dampak Krisis Iklim

Direktur Pusat Penelitian Kebakaran Liar di Universitas Swansea, Stefan Doerr, menjelaskan bahwa perubahan iklim memperparah situasi.

“Musim kebakaran di California telah diperpanjang secara signifikan selama beberapa dekade terakhir,” ujarnya. Kelembapan rendah dan vegetasi yang mengering mempercepat penyebaran api.

Baca Juga :  Bupati Sukabumi Paparkan Program Strategis saat Pimpin Apel Dinas Pendidikan

2. Kekurangan Air

Kesulitan pemadaman juga disebabkan oleh terbatasnya pasokan air. Waduk besar di Palisades yang seharusnya menampung hingga 117 juta galon air telah ditutup sejak Februari 2024.

Selain itu, banyak hidran di kawasan tersebut mengering, membuat tim pemadam menghadapi tantangan besar dalam mengisi ulang kendaraan mereka.

Angin kencang turut menghambat penggunaan helikopter pemadam, karena operasi dianggap terlalu berbahaya.

Keadaan Darurat Diumumkan

Menanggapi bencana ini, Gubernur California, Gavin Newsom, mengumumkan keadaan darurat untuk wilayah Pacific Palisades.

Newsom menegaskan perlunya tindakan segera dan koordinasi antarinstansi untuk mengendalikan kebakaran dan memitigasi dampak yang lebih luas.

Bencana ini menjadi peringatan akan perlunya mitigasi perubahan iklim yang lebih serius serta pengelolaan sumber daya yang lebih baik. Para ahli berharap dengan langkah cepat dan penanganan terpadu, kebakaran serupa dapat dicegah di masa mendatang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!