Ledakan Amunisi TNI Tewaskan Warga! Anak Korban Buka Suara: ‘Bukan Pemulung!

Anak korban ledakan Garut bantah sang ayah pemulung, tegaskan sedang bekerja bantu TNI. | X.com/@r4g4j1

CORONG SUKABUMI – Ledakan hebat saat proses pemusnahan amunisi tak layak pakai yang dilakukan oleh TNI AD di Garut, Jawa Barat, menewaskan 13 orang, terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga sipil, pada Senin, 12 Mei 2025.

Peristiwa tragis ini langsung menyebar di media sosial dan memunculkan berbagai spekulasi. Di antaranya, muncul dugaan bahwa warga sipil yang menjadi korban tewas adalah pemulung yang tengah mencari sisa bahan peledak di lokasi kejadian.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan ke lokasi kejadian pada Selasa, 13 Mei 2025. Dalam kunjungannya, ia bertemu dengan sejumlah keluarga korban, termasuk anak dari salah satu korban sipil yang meninggal dunia.

Baca Juga :  BLT BBM Rp600 Ribu Cair Lagi! Simak Syarat dan Jadwal Terbarunya

Anak korban secara tegas membantah tudingan bahwa ayahnya merupakan pemulung. Ia menyatakan bahwa sang ayah bekerja membantu kegiatan militer dan telah lama terlibat dalam aktivitas kerja bersama TNI.

“Saya meminta pertanggungjawaban, karena bapak saya di situ bukan seperti orang-orang pikirkan,” tegasnya kepada Dedi Mulyadi. Ia menjelaskan bahwa ayahnya sering terlibat kerja lapangan bersama TNI, bahkan pernah ditugaskan ke Manado, Makassar, Bali, dan Jakarta.

Baca Juga :  Polisi Gerak Cepat! Dokter Kandungan di Garut Ditangkap Usai Aksi Cabul Terekam CCTV

“Bapak saya kerja ke tentara dari saya sekolah. Banyak orang bilang bapak saya nyelonong ke situ, melawan TNI. Itu tidak benar,” tambahnya.

Gubernur Dedi Mulyadi membenarkan bahwa korban sipil tersebut sedang bekerja saat ledakan terjadi.

“Berarti posisinya bapak sedang kerja, mengalami kecelakaan saat bekerja. Seperti nelayan yang tenggelam atau sopir yang kecelakaan. Bapaknya meninggal dunia saat posisinya sedang bekerja,” ujarnya.

Hingga kini, seluruh korban telah dievakuasi ke RS Pameungpeuk untuk proses penanganan lebih lanjut. Investigasi resmi masih berlangsung guna mengungkap penyebab pasti ledakan serta memastikan tanggung jawab pihak terkait.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!