CORONGSUKABUMI.com – Pelantikan Ketua Tim Pembina (TP) Posyandu tingkat desa se-Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, yang digelar di GOR Sukamaju pada Jumat, 25 Juli 2025, menjadi momentum penting dalam penguatan layanan kesehatan berbasis komunitas. Acara ini dirangkai dengan kegiatan peningkatan kapasitas kader, sekaligus menjadi ajang konsolidasi lintas sektor di tingkat lokal.
Hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PKS, Leni Liawati. Kehadiran politisi perempuan ini tak hanya sebagai bentuk dukungan moral, tetapi juga menunjukkan keberpihakan nyata terhadap penguatan peran kader Posyandu di tengah masyarakat.
“Perempuan memiliki peran kunci dalam menjaga ketahanan keluarga. Kader Posyandu adalah barisan pertama dalam hal ini. Maka, kehadiran saya hari ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk nyata dukungan dan keberpihakan,” ujar Leni di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari unsur DPMD, Forkopincam, TP Posyandu desa, hingga kader Posyandu se-Kecamatan Cikakak.
Dukung Kenaikan Insentif Kader
Dalam sambutannya, Leni juga menyoroti beban kerja kader Posyandu yang kian kompleks. Ia menekankan perlunya perhatian lebih terhadap kesejahteraan kader, khususnya melalui peningkatan insentif.
“Inovasi pelayanan Posyandu saat ini tidak hanya fokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mencakup enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yaitu pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, sosial, serta ketertiban dan perlindungan masyarakat. Dengan beban kerja yang terus bertambah, insentif kader juga perlu ditingkatkan,” tegasnya.
Menurut Leni, kader Posyandu memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam mendekatkan layanan dasar kepada masyarakat di tingkat akar rumput. Karena itu, mereka membutuhkan dukungan kebijakan yang konkret dan berpihak.
Penguatan Sinergi dan Peran Perempuan
Pelantikan TP Posyandu ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan legislatif dalam membangun sistem pelayanan masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata kontribusi perempuan dalam parlemen. Sosok seperti Leni Liawati dinilai mampu menyuarakan isu-isu krusial seperti kesehatan keluarga, pemberdayaan perempuan, dan kesejahteraan kader di tingkat paling bawah.

 
									




