Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mencakup pemahaman mendalam mengenai kurikulum. Pada hari kedua mengenai deep learning utamanya memanfaatkan teknologi pada zaman sekarang yang serba canggih dan bagaimana sikap tenaga kependidikan dalam menghadapi deep learning. Menurut Prof. Aan, dibutuhkan komunikasi yang baik, penuh kasih sayang, saling mengenal dalam mendalami deep learning, kerja sama/kolaborasi (takaful), serta kompetensi atau justifikasi.
Para peserta yang terdiri dari tenaga kependidikan dan guru dari berbagai daerah di Garut tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan karena tidak hanya pematerian, tetapi dimeriahkan juga dengan pembagian doorprize. Mereka tidak hanya belajar secara teknis, tetapi juga memahami posisi strategis mereka dalam mewujudkan transformasi digital pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
Melalui kegiatan ini, Prodi Administrasi Pendidikan UPI berharap dapat mendorong sekolah-sekolah di daerah untuk mulai mengadopsi pendekatan pembelajaran digital yang berbasis teknologi dan inovasi. Kegiatan pengabdian ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi akademisi dalam menyinergikan antara kebijakan pendidikan nasional dan praktik di lapangan.
Kegiatan PKM ini menjadi salah satu langkah strategis dalam membekali tenaga kependidikan agar siap menghadapi tantangan dan peluang era digital. Ke depan, kegiatan serupa akan terus dikembangkan untuk menjangkau lebih banyak sekolah dan tenaga kependidikan di wilayah Jawa Barat maupun daerah lainnya.
Kegiatan ditutup dengan partisipasi aktif para peserta dalam seminar bertema Deep Learning, yang bertujuan untuk memperluas pemahaman mengenai latar belakang, konsep, hingga implementasi deep learning dalam konteks pendidikan. Seminar ini disampaikan oleh Atin Kartinah, M.Pd., selaku Fasilitator Nasional Deep Learning sekaligus Pengawas Pembina di Kabupaten Garut.










