JUBIRTVNEWS.COM – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus mendorong pemerataan akses informasi mengenai inovasi pembelajaran mendalam (deep learning) melalui peran aktifnya dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan PKM ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, melibatkan 1.188 tim pelaksana dan peserta acara termasuk pendidik dan tenaga kependidikan dari berbagai sekolah di jenjang TK-SMA/Sederajat.
Hal itu berdasarkan komitmen FIP UPI untuk memperluas aksesibilitas dan pengembangan implementasi pendidikan serta mendorong kemajuan dan kompetensi sumber daya manusia di satuan pendidikan formal.
Wakil Rektor bidang Inovasi, Kebudayaan, dan Sistem Informasi UPI, Prof. Dr. H. Agus Rahayu, secara resmi membuka acara pada Rabu 9 Juli 2025 di Hotel Harmoni Kabupaten Garut, yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) bersama Dinas Pendidikan setempat.
Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, H. Asep Wawan Budiman, M.Pd., memaparkan data mengenai jumlah sekolah di Kabupaten Garut, mulai dari jenjang Paud (2.550), SD (1.540), dan SMP (417).
Ia juga menyampaikan rencananya untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah dari 7,85 menjadi 12,17 dan meningkatkan mutu pendidik di satuan pendidikan formal di Kabupaten Garut.
Ia berharap kolaborasi ini dapat membangun hubungan yang kuat guna menunjang ketercapaian tujuan pendidikan Kabupaten Garut secara efektif dan inklusif.
Acara ini diakhiri dengan seminar dan sesi tanya jawab mengenai kebijakan kurikulum Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang disampaikan oleh Kepala Pusat Kurikulum Pembelajaran, Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kemendikdasmen, Dr. Laksmi Dewi, M.Pd.
Dalam sesi ini, Dr. Laksmi memaparkan perkembangan kebijakan kurikulum nasional, termasuk rencana penerapan pembelajaran mendalam (deep learning) yang akan mulai diimplementasikan pada tahun ajaran mendatang.
Ditekankan pula bahwa perubahan kurikulum tidak serta-merta dilakukan, melainkan melalui evaluasi sistemik terhadap tata kelola pelaksanaan pendidikan yang ada.
Salah satu implikasi dari penerapan deep learning adalah penguatan dimensi Profil Pelajar Pancasila, yang akan disesuaikan dari enam dimensi menjadi delapan dimensi untuk menjawab tantangan pembelajaran abad ke-21.
Dengan sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah, kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam mendukung transformasi pendidikan di Kabupaten Garut secara berkelanjutan.
“Kemendikdasmen merencanakan pengembangan model pembelajaran yang lebih mendalam atau deep learning. Penerapan pendekatan ini tentu akan berdampak pada berbagai aspek dalam sistem pendidikan dan direncanakan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru mendatang,” ujarnya.
“Salah satu dampaknya adalah penyesuaian pada implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di mana dimensi profil lulusan akan mengalami perubahan dari enam dimensi menjadi delapan dimensi,” tambah Dr. Laksmi.
Selain itu, dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa penerapan deep learning ke depan akan disertai dengan penambahan mata pelajaran pilihan yang relevan dengan perkembangan zaman, seperti coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Mata pelajaran ini direncanakan mulai diterapkan secara bertahap dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK).
“Inisiatif ini tidak semata-mata ditujukan agar peserta didik mampu mengoperasikan teknologi digital, melainkan untuk membentuk karakter yang bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi tersebut. Harapannya, peserta didik tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga mampu menjadi pencipta dalam era transformasi digital,” jelasnya.
Sebagai penutup, Dr. Laksmi menyampaikan bahwa badan kurikulum tetap terbuka terhadap saran dan masukan dari berbagai pihak terkait pengembangan kurikulum. Partisipasi aktif dari masyarakat pendidikan sangat diharapkan demi mewujudkan kurikulum yang relevan, adaptif, dan berpihak pada kemajuan pendidikan nasional.
Pengabdian di SMPN 2 Tarogong Kidul
Selepas pembukaan, Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UPI menggelar PKM terkait Kebijakan Pembelajaran Deep Learning di SMPN 2 Tarogong Kaler, Kamis 10 Juli 2025.
Kegiatan ini mengusung tema besar pengembangan kapasitas tenaga Kependidikan Melalui Adopsi Learning.
Manajemen Sistem untuk Menunjang Kebijakan Pembelajaran Deep Learning. Tujuannya adalah membekali tenaga kependidikan dengan keterampilan dan wawasan baru dalam mendukung sistem pembelajaran yang adaptif dan digital.
Sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini, hadir Prof. Dr. Aan Komariah, M.Pd., akademisi ternama UPI yang dikenal luas dalam bidang kepemimpinan dan kebijakan pendidikan serta Prof. Johar Permana, M.A., yang dikenal luas dalam bidang komunikasi organisasi dan manajemen pendidikan.
Serta fasilitator utama yang hadir ibu Siti Nurlatifah, M.Pd., dan Mahasiswa S1 Administrasi Pendidikan, Nazwa Fatimah Az-Zahra dan Yasmin Mumtaz. Keduanya memberikan materi yang komprehensif mengenai urgensi penguasaan deep learning dan bagaimana sikap dalam menghadapi transformsi digital.
Materi yang telah disampaikan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan personalisasi proses belajar-mengajar.
“Kegiatan deep learning dilakukan secara mendalam bukan hanya secara etimologis. Deep Learning secara mendalam dengan 7M (Miliar) dan 4T (Triliun). Deep Learning, seorang guru harus memiliki casing yang baik, seperti penuh kasih sayang yang mengacu pada kompetensi pedagogik dan komunikasi yang baik” ungkap Prof. Dr. Aan Komariah dalam sesi pembukaan.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mencakup pemahaman mendalam mengenai kurikulum. Pada hari kedua mengenai deep learning utamanya memanfaatkan teknologi pada zaman sekarang yang serba canggih dan bagaimana sikap tenaga kependidikan dalam menghadapi deep learning. Menurut Prof. Aan, dibutuhkan komunikasi yang baik, penuh kasih sayang, saling mengenal dalam mendalami deep learning, kerja sama/kolaborasi (takaful), serta kompetensi atau justifikasi.
Para peserta yang terdiri dari tenaga kependidikan dan guru dari berbagai daerah di Garut tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan karena tidak hanya pematerian, tetapi dimeriahkan juga dengan pembagian doorprize. Mereka tidak hanya belajar secara teknis, tetapi juga memahami posisi strategis mereka dalam mewujudkan transformasi digital pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
Melalui kegiatan ini, Prodi Administrasi Pendidikan UPI berharap dapat mendorong sekolah-sekolah di daerah untuk mulai mengadopsi pendekatan pembelajaran digital yang berbasis teknologi dan inovasi. Kegiatan pengabdian ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi akademisi dalam menyinergikan antara kebijakan pendidikan nasional dan praktik di lapangan.
Kegiatan PKM ini menjadi salah satu langkah strategis dalam membekali tenaga kependidikan agar siap menghadapi tantangan dan peluang era digital. Ke depan, kegiatan serupa akan terus dikembangkan untuk menjangkau lebih banyak sekolah dan tenaga kependidikan di wilayah Jawa Barat maupun daerah lainnya.
Kegiatan ditutup dengan partisipasi aktif para peserta dalam seminar bertema Deep Learning, yang bertujuan untuk memperluas pemahaman mengenai latar belakang, konsep, hingga implementasi deep learning dalam konteks pendidikan. Seminar ini disampaikan oleh Atin Kartinah, M.Pd., selaku Fasilitator Nasional Deep Learning sekaligus Pengawas Pembina di Kabupaten Garut.

