CORONG SUKABUMI — Presiden RI Prabowo Subianto meluapkan kemarahannya terhadap praktik pengoplosan beras yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha nakal. Dalam pidatonya pada peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Senin (21/7), Prabowo menyebut praktik tersebut sebagai bentuk penipuan dan tindak pidana serius.
“Beras biasa dibungkus, dikasih stempel beras premium, dijual Rp5.000 di atas harga eceran. Saudara-saudara, ini kan penipuan,” ujar Prabowo di hadapan para peserta acara.
Menurut laporan yang diterimanya, akibat praktik kecurangan tersebut, rakyat dan negara merugi hingga Rp100 triliun setiap tahun. “Kerugian yang dialami ekonomi Indonesia tiap tahun sangat besar. Ini merugikan bangsa dan rakyat Indonesia,” tegasnya.
Presiden juga menyoroti bahwa keuntungan dari praktik curang ini hanya dinikmati oleh segelintir kelompok usaha. “Rp100 triliun kita rugi tiap tahun dinikmati oleh hanya empat, lima kelompok usaha. Ini adalah upaya untuk membuat Indonesia terus lemah, terus miskin. Saya tidak terima,” katanya lantang.
Atas kejadian ini, Prabowo memerintahkan aparat penegak hukum untuk bertindak tegas. Ia menekankan pentingnya penindakan agar keadilan bagi rakyat dapat ditegakkan dan kejahatan ekonomi semacam ini tidak kembali terulang.***