CORONG SUKABUMI — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan peringatan serius terkait upaya sejumlah oknum yang dinilai ingin menghambat kemandirian bangsa. Dalam pidatonya saat menutup Kongres ke-IV PP Tidar di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Sabtu (17/5).
Prabowo mengungkap bahwa oknum-oknum tersebut memiliki kekuatan besar dan telah lama berupaya mempengaruhi struktur pemerintahan melalui praktik suap dan pembelian jabatan.
Menurut Prabowo, kelompok ini tidak menginginkan Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Mereka disebut menggunakan berbagai cara, termasuk menyuap hakim dan membeli pejabat di seluruh level pemerintahan, untuk melemahkan sendi-sendi kehidupan bangsa.
“Kita akan menghadapi tantangan berat karena kekuatan-kekuatan besar itu ingin Indonesia terus dikuasai oleh jaringan yang takut terhadap kebangkitan kita,” ujar Prabowo di hadapan para peserta kongres.
Prabowo menegaskan, praktik tersebut bukan hal baru, melainkan telah berlangsung sejak era kemerdekaan. Ia menilai bahwa sejak masa Bung Karno, selalu ada pihak-pihak yang berupaya menguras kekayaan bangsa dengan berbagai dalih.
Sebagai pemimpin negara, Prabowo menyatakan komitmennya untuk menegakkan hukum dan menjalankan konstitusi sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
“Saya disumpah di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, disaksikan rakyat Indonesia, untuk menjalankan UUD 1945 dan semua undang-undang yang berlaku. Itu akan saya laksanakan,” tegasnya.***