JUBIRTVNEWS.COM – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk anak dan remaja yang akan diluncurkan pada, Senin, 4 Agustus 2025 di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi, mendapat apresiasi juga dorongan dari kalangan legislatif.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Rika Yulistina, menyampaikan bahwa program ini adalah langkah positif, namun harus dijalankan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
“Kami menyambut baik, karena ini memang isu kesehatan anak dan remaja perlu menjadi prioritas. Pemeriksaan gratis ini menjadi langkah awal yang positif untuk deteksi dini berbagai masalah kesehatan di kalangan pelajar,” ujar Rika, Sabtu (3/8/2025).
Namun, ia menekankan pentingnya keberlanjutan program ini agar tidak berhenti di seremoni peluncuran semata. “Program ini tidak cukup hanya seremonial atau satu kali jalan. Harus ada jaminan keberlanjutan, pemantauan hasil, dan tindak lanjut yang konkret dari temuan-temuan kesehatan di lapangan,” imbuhnya.
Politisi perempuan ini juga mengingatkan agar pelaksanaan program benar-benar menjangkau seluruh pelosok wilayah Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, kesetaraan akses layanan kesehatan harus menjadi prinsip utama dalam pelaksanaan PKG.
“Kami mendorong agar program ini benar-benar menyentuh seluruh pelosok wilayah Kabupaten, bukan hanya yang mudah dijangkau saja. Selain itu, tenaga kesehatan dan alat pemeriksa juga harus disiapkan memadai, supaya pelayanan yang diberikan tidak asal-asalan,” ujarnya tegas.
Rika menutup pernyataannya dengan dorongan agar kualitas program tidak dikorbankan demi pencapaian kuantitas semata.
“Pemerintah daerah perlu memastikan program ini berkualitas dan berdampak jangka panjang,” tutupnya.
Sekilas Program PKG 2025: Komitmen Menuju Generasi Sehat
Diluncurkan mulai 4 Agustus 2025 dan berlangsung hingga Juni 2026, program PKG menyasar anak usia 7 hingga 17 tahun dari jalur pendidikan formal dan non-formal, termasuk yang tidak sekolah. Pemeriksaan dilakukan di sekolah-sekolah dan Puskesmas dengan cakupan yang luas dari tingkat SD hingga SMA/SMK, termasuk pondok pesantren.
Jenis pemeriksaan mencakup skrining riwayat kesehatan, status gizi, tekanan darah, anemia, hingga pemeriksaan telinga, mata, dan kebugaran fisik. Setiap temuan akan ditindaklanjuti oleh tenaga medis melalui edukasi atau rujukan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, menegaskan pentingnya sinergi antara sekolah dan fasilitas kesehatan.
“Saya mengajak seluruh kepala sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat luas untuk mendukung penuh program ini,” katanya.
