JUBIRTVNEWS.COM – Menyikapi maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sukabumi, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Golkar, Rika Yulistina, resmi membuka Rumah Aspirasi Bunda Rika Yulistina sebagai ruang perlindungan dan pendampingan bagi korban.
Rumah aspirasi yang berlokasi di Perum Pantai Ratu Indah, RT 01/03, Cipatuguran, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi ini diinisiasi langsung oleh Rika. Menariknya, seluruh biaya pendirian hingga operasional ditanggung secara pribadi olehnya, tanpa mengandalkan dana pemerintah.
“Rumah aspirasi ini saya dirikan agar korban tidak bingung harus mencari perlindungan ke mana. Kami juga sudah siapkan nomor pengaduan 0811-1982-376 agar mudah diakses masyarakat. Bahkan hari ini, tim saya sedang mendampingi anak korban rudal paksa di Kecamatan Surade,” kata Rika kepada wartawan, Jumat (12/9/2025).
Sejak awal menjabat sebagai anggota DPRD, Rika memang kerap membantu kasus-kasus kekerasan. Namun, tingginya angka kejadian membuatnya merasa perlu menghadirkan wadah perlindungan agar penanganan bisa lebih cepat dan terkoordinasi.
“Semua biaya saya tanggung sendiri. Ini murni niat pribadi dan tanggung jawab moral saya sebagai wakil rakyat. Kasihan kalau korban dibiarkan berjuang sendiri tanpa pendampingan, sementara institusi yang seharusnya hadir kadang lamban,” ujarnya.
Rika menegaskan bahwa inisiatif ini muncul karena banyak kasus tidak mendapat perhatian maksimal, terutama terkait pendampingan psikologis dan advokasi hukum. Ia bahkan sering turun langsung untuk memastikan korban mendapat perlindungan.
“Kalau dinas terkait lamban, saya sendiri yang menghubungi agar segera ditangani. Tidak boleh ada korban yang dibiarkan menunggu tanpa kepastian,” tegasnya.
Dengan berdirinya Rumah Aspirasi Bunda Rika Yulistina, ia berharap masyarakat Kabupaten Sukabumi memiliki tempat pertama yang diingat saat membutuhkan pertolongan.
“Harapan saya, rumah aspirasi ini bisa menjadi benteng awal bagi korban. Memang sulit mencegah kasus baru sepenuhnya, tetapi paling tidak, ada ruang aman yang siap menampung dan mendampingi mereka,” pungkasnya.
