Siap Jadi Contoh Gerakan Bersih-Bersih, Pemkab Sukabumi Matangkan Persiapan Jabar Berseka

Program ini bertujuan untuk mendorong gerakan bersih-bersih massal secara serentak di seluruh Jawa Barat.

Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, saat memimpin rapat di Ruang Rapat Sekretariat Daerah, Kamis (21/8/2025). | Foto: Dokpim Pemkab Sukabumi

CORONGSUKABUMI.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi tengah mematangkan persiapan kegiatan Jabar Berseka (Bersih, Sehat, Kayungyun, Asri, Hijau, Nyaman, dan Berkelanjutan) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk mendorong gerakan bersih-bersih massal secara serentak di seluruh Jawa Barat.

Rapat koordinasi persiapan dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, di Ruang Rapat Sekretariat Daerah, Kamis (21/8/2025). Rapat tersebut merupakan tindak lanjut surat edaran Gubernur Jawa Barat terkait pelaksanaan Jabar Berseka.

Baca Juga :  Polisi Temukan 108 Ijazah di Rumah Jan Hwa Diana, Pemilik CV Sentoso Seal Jadi Tersangka

Dalam rapat tersebut, Sekda Ade mengatakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi akan menjadi leading sektor kegiatan atau koordinator utama kegiatan. Kemudian Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) diminta mendukung dari sisi publikasi dan dokumentasi. Camat dan lurah juga diminta untuk mengoordinasikan titik kumpul sampah di wilayah masing-masing.

“Sasaran kegiatan meliputi pasar, sekolah, rumah ibadah, hingga permukiman. Mulai sekarang lakukan edukasi agar masyarakat terbiasa memilah sampah sejak dari rumah,” ujar Sekda Ade.

Baca Juga :  Misi Budaya Jadi Polemik, Menteri UMKM Tegaskan Tak Gunakan Uang Negara

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi, Dede Jaenudin, menjelaskan bahwa Jabar Berseka lebih mirip dengan kegiatan Jumat Bersih mingguan yang menggerakkan seluruh komponen masyarakat.

“Setelah kegiatan, ada edukasi soal pemilahan sampah. Tujuannya, mengurangi sampah residu ke TPA, jadi yang dibuang benar-benar sampah yang tidak memiliki nilai lagi,” jelasnya.

Meski pelaksanaan serentak sempat tertunda, Sukabumi tetap diminta serius karena berpotensi menjadi wilayah percontohan, terutama di kawasan Palabuhanratu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!