CORONGSUKABUMI.com – Fenomena Supermoon atau Purnama Perige diprediksi akan menghiasi langit Indonesia pada Rabu (5/11/2025) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat puncak fase purnama terjadi pukul 20.19 WIB, di mana Bulan berada pada ukuran tampak paling besar karena posisinya yang relatif dekat dengan Bumi.
Dilansir dari unggahan Instagram BMKG @infobmkg, Rabu (5/11/2025), Supermoon terjadi ketika fase Bulan purnama bertepatan dengan posisi terdekatnya terhadap Bumi (perige).
“Jarak Bumi–Bulan pada momen tersebut diperkirakan mencapai 356.980 kilometer dengan ukuran semi-diameter Bulan sebesar 16′ 43,87,” tulis BMKG dalam keterangannya di unggahan Instagramnya.
Sementara titik perige sendiri terjadi pada Kamis (6/11/2025) pukul 05.28 WIB dengan jarak 356.833 kilometer menjadi jarak terdekat Bumi-Bulan sepanjang tahun 2025.
“Dengan ukuran Semi-Diameter Bulan sebesar 16′ 44,28,” lanjut keterangan itu.
Sebagai perbandingan, fase purnama pada 13 April 2025 berada pada kondisi apoge dengan jarak mencapai 406.006 kilometer dan ukuran semi-diameter 14′ 42,65″. Hal inilah yang membuat Supermoon tampak lebih besar dan terang dari biasanya.
Potensi Banjir Rob
BMKG mengingatkan bahwa fenomena Supermoon dapat mempengaruhi ketinggian maksimum pasang air laut (pasang purnama/perige), sehingga berpotensi memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
Berdasarkan pemantauan data water level dan prediksi pasang surut, wilayah pesisir yang berpotensi terdampak antara lain:
- Pesisir Aceh
- Pesisir Sumatera Utara
- Pesisir Sumatra Barat
- Pesisir Kepulauan Riau
- Pesisir Bangka Belitung
- Pesisir Lampung
- Pesisir Banten
- Pesisir DKI Jakarta
- Pesisir Jawa Barat
- Pesisir Jawa Tengah
- Pesisir Jawa Timur
- Pesisir Bali
- Pesisir Nusa Tenggara Barat
- Pesisir Kalimantan Utara
- Pesisir Kalimantan Selatan
- Pesisir Kalimantan
Untuk pesisir Jawa Barat, banjir rob diprakirakan terjadi di wilayah:
Pesisir Utara (Subang, Indramayu, Cirebon): 31 Oktober–3 November & 11–16 November 2025
Pesisir Selatan (Cianjur, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran): 4–10 November 2025
BMKG menyebut, dampak banjir rob umumnya akan mengganggu aktivitas di kawasan dermaga dan pelabuhan, pemukiman pesisir, hingga kegiatan tambak garam dan perikanan darat.
“Masyarakat pesisir dihimbau tetap waspada terhadap potensi pasang maksimum air laut dan memperhatikan pembaruan informasi cuaca maritim dari BMKG,” jelasnya.






