CORONG SUKABUMI – Indonesia mencatatkan surplus cadangan beras pemerintah (CBP) hingga 4 juta ton, jumlah tertinggi sejak Perum Bulog berdiri pada 1969. Capaian ini disambut positif oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto.
Dalam keterangannya pada Selasa, 3 Juni 2025, Titiek menyebut keberhasilan ini merupakan bukti strategi kebijakan pertanian yang mulai membuahkan hasil. Ia menilai surplus ini membuka peluang ekspor ke negara-negara lain dan dapat berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
“Surplus beras ini adalah bukti nyata bahwa kebijakan pertanian kita sudah mulai menunjukkan hasil positif. Ini juga menjadi langkah penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar legislator dari Fraksi Gerindra itu.
Titiek mendorong pemerintah untuk memanfaatkan kelebihan stok tersebut dengan membuka jalur ekspor. Ia menekankan bahwa peluang ini bisa meningkatkan pendapatan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan surplus ini, kita tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga memanfaatkan peluang ekspor untuk meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian nasional,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengingatkan pemerintah agar tetap waspada terhadap tantangan iklim. Titiek meminta Kementerian Pertanian menyiapkan strategi dalam menghadapi anomali cuaca yang bisa mengganggu produksi pangan.
“Dengan mencari solusi yang tepat, Kementerian Pertanian dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak negatif anomali cuaca,” tambahnya.***