CORONG SUKABUMI – Julukan “Gubernur Konten” yang sempat viral di media sosial kini berujung pada pertemuan hangat antara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Gubernur Kalimantan Timur, Rudi Masud.
Keduanya bertatap muka langsung di kediaman Dedi di Subang, Jawa Barat, untuk meredam polemik yang sempat mencuat pasca rapat kepala daerah dengan Komisi II DPR RI di Jakarta, Selasa (29/4).
Dalam pertemuan tersebut, Dedi menegaskan bahwa aktivitasnya di media sosial justru membawa dampak positif bagi efisiensi anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia mengklaim penggunaan anggaran iklan berhasil ditekan dari Rp50 miliar menjadi Rp3 miliar berkat konten digital yang ia buat sendiri.
Rudi Masud pun meluruskan bahwa istilah “Gubernur Konten” bukanlah sindiran, melainkan pengakuan atas kepopuleran Dedi di dunia maya.
“Tidak ada sindiran. Harusnya bilang Kang Dedi Gubernur yang kontennya top,” ujarnya dalam video yang diunggah Dedi di akun Instagram @dedimulyadi71 pada Minggu (4/5).
Tak hanya klarifikasi, pertemuan ini juga menjadi momen penjajakan kerja sama antara dua provinsi. Dedi menyampaikan potensi besar Kalimantan Timur di sektor pertanian dan kelautan, namun dengan tantangan minimnya tenaga kerja.
Sebagai solusi, Dedi mengusulkan agar warga Jawa Barat yang berminat bekerja sebagai petani dan nelayan dapat dikirim ke wilayah pedesaan di Kaltim. “Desa-desa yang sudah ada rumahnya, ada sawahnya, ada kampung nelayannya, mereka akan tinggal di sana,” jelasnya.
Kunjungan ini menjadi sinyal positif dari kedua pemimpin daerah untuk menjembatani sinergi pembangunan antarprovinsi melalui pendekatan yang tak hanya formal, namun juga humanis.***