CORONG SUKABUMI – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan gaji para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang bertugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan segera dibayarkan sebelum Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Menurut Dadan, keterlambatan pembayaran gaji selama tiga bulan disebabkan oleh status kepegawaian SPPI yang belum tercatat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal ini membuat anggaran yang telah tersedia dalam APBN belum bisa digunakan secara langsung.
Untuk mengatasi kendala tersebut, pihaknya akan menggunakan mekanisme pembayaran melalui anggaran “jasa lainnya,” di mana SPPI diperlakukan seperti konsultan eksternal.
Pembayaran akan dilakukan secara kolektif melalui sistem supplier 6, dengan dana langsung ditransfer oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ke rekening masing-masing staf.
“Jika Surat Perintah Membayar (SPM) bisa diproses Senin, maka gaji akan masuk ke rekening staf SPPG dalam dua hari setelahnya, berarti Rabu,” ujar Dadan di Jakarta, Minggu (23/3/2025).
Meski begitu, ia mengakui ada potensi hambatan jika total pembayaran melebihi Rp1 triliun. Dalam situasi tersebut, pihaknya akan meminta dispensasi dari KPPN pusat.
Keterlambatan gaji ini sebelumnya sempat menjadi perbincangan di media sosial. Seorang pengguna X dengan akun @ursweetbbyyyy menyoroti kondisi para staf yang belum menerima gaji sejak Januari.
Menanggapi hal ini, Dadan menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja mencari solusi agar hak para staf dapat segera diterima.
“Kami mohon maaf, karena memang ada anggaran, tetapi uang negara memiliki prosedur yang harus diikuti,” tambahnya.
Dengan kepastian pembayaran sebelum Lebaran, para staf SPPG kini hanya tinggal menunggu pencairan sesuai jadwal yang telah dijanjikan.***
