Tingkatkan Literasi Anak, Mahasiswa KKM STKIP Bina Mutiara Bangun Taman Edukasi di Desa Pangumbahan Sukabumi

Mahasiswa (KKM) Kelompok 4 dari STKIP Bina Mutiara Sukabumi (BMS) II Surade menghadirkan Taman Edukasi sebagai solusi alternatif yang edukatif sekaligus menyenangkan.

Peresmian Taman Edukasi | Foto: Ist

CORONGSUKABUMI.com – Desa Pangumbahan, yang terletak di wilayah pesisir selatan Sukabumi, dikenal dengan potensi pertanian dan pariwisatanya, khususnya wisata konservasi penyu. Namun, desa ini masih menghadapi tantangan dalam penyediaan sarana edukatif nonformal untuk anak-anak, terutama di luar jam sekolah.

Minimnya fasilitas belajar dan terbatasnya ruang ekspresi mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 4 dari STKIP Bina Mutiara Sukabumi (BMS) II Surade untuk menghadirkan Taman Edukasi sebagai solusi alternatif yang edukatif sekaligus menyenangkan.

Dengan mengangkat beberapa literasi diantaranya yaitu, literasi ekologi, literasi budaya, dan literasi teknologi informasi.

Taman edukasi ini memiliki beberapa zona literasi yaitu:

Baca Juga :  Warga Cimanggu Bergembira, Jembatan Gantung Leuwi Sintok Akhirnya Diresmikan

1.Zona Berkebun (literasi ekologi), Media belajar bercocok taman secara langsung
2.Zona Seni & Budaya (literasi budaya), Wadah berekspresi pengunjung taman edukasi
3.Zona Perkembangan Zaman (literasi teknologi informasi), mengenalkan perjalanan generasi dari era boomers hingga Gen Z.

Koordinator Program Taman Edukasi, Sarip Hidayat, menjelaskan bahwa semangat belajar anak-anak di desa ini sangat tinggi, tetapi belum didukung dengan fasilitas yang memadai.

“Kami melihat anak-anak di sini punya semangat belajar yang tinggi, tapi belum punya tempat yang bisa menampung energi positif mereka secara menyeluruh. Maka dari itu, kami ingin memberikan ruang yang ramah, terbuka, dan tematik,” ungkap Sarip.

Baca Juga :  Sri Mulyani: Efisiensi Anggaran Tak Boleh Sebabkan Kenaikan UKT di Perguruan Tinggi

Taman ini dirancang sebagai ruang terbuka hijau yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga menjadi lokasi kegiatan komunitas, pembelajaran kreatif, pelatihan keterampilan, dan ruang interaksi sosial yang menyenangkan bagi anak-anak maupun masyarakat umum.

Kepala Desa Pangumbahan, Mulyana, turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini.

“Semoga taman ini bisa terus dikembangkan dan dimanfaatkan bahkan setelah mahasiswa KKM selesai. Ini jadi awal baik untuk masyarakat dan generasi muda kami,” ujarnya.

Taman Edukasi dibangun secara gotong royong antara mahasiswa, warga setempat, dan pemerintah desa. Anak-anak juga dilibatkan langsung dalam proses pembangunan, agar tumbuh rasa memiliki sejak awal. Ke depan, pengembangan taman ini akan terus dilakukan dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!