Diet Anggaran! BGN Kena Pemangkasan Rp200 Miliar, tapi Program Makan Bergizi Gratis Tetap Jalan Seperti Biasa

BGN pastikan program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan meski anggaran dipangkas Rp200,2 miliar. |instagram.com/prabowo

CORONG SUKABUMI – Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hidayana, mengungkapkan bahwa anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengalami pemangkasan sebesar 0,2845 persen atau sekitar Rp200,2 miliar dari total anggaran Rp71 triliun.

Meski demikian, Dadan memastikan bahwa program tetap berjalan sesuai rencana dengan target penerima manfaat mencapai 82,9 juta orang pada 2025.

Dadan menyampaikan hal ini setelah rapat kerja dengan Komisi IX DPR pada Rabu malam, 12 Februari 2025.

Sebelumnya, BGN termasuk lembaga yang tidak terdampak pemangkasan anggaran, namun akhirnya ikut mengalami penyesuaian berdasarkan kebijakan efisiensi pemerintah.

Efisiensi Anggaran Sesuai Instruksi Presiden

Pemangkasan ini dilakukan berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto setelah kunjungan ke kantor BGN.

Baca Juga :  Aturan Baru! UMKM Wajib Punya NIB untuk Dapatkan LPG 3 Kg Bersubsidi, Ini Penjelasan Kementerian ESDM

Presiden menginstruksikan agar BGN melakukan efisiensi, khususnya pada sektor pengadaan lahan infrastruktur untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Pemerintah menyarankan pemanfaatan lahan milik instansi lain, seperti kementerian, pemerintah daerah, atau BUMN, guna menekan biaya operasional.

Selain BGN, pemangkasan anggaran juga terjadi di berbagai kementerian dan lembaga (K/L) sebagai bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara.

Pemerintah menargetkan penghematan sebesar Rp306,69 triliun, termasuk pemotongan belanja K/L sebesar Rp256,1 triliun dan dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp50,59 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengeluarkan surat edaran untuk menindaklanjuti Inpres tersebut.

Baca Juga :  Perubahan Pendanaan MBG: Dana Langsung ke Rekening Mitra Mulai Februari 2025

Pemangkasan dilakukan pada beberapa pos belanja, seperti alat tulis, rapat, serta pendidikan dan pelatihan.

Dampak Ekonomi dan Rekomendasi Kebijakan

Kebijakan pemangkasan anggaran ini dinilai dapat berdampak pada perekonomian nasional, terutama dalam hal konsumsi domestik dan investasi sektor swasta.

Menurut M Rizal Taufikurahman, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, pemangkasan anggaran pada sektor strategis dapat melemahkan daya beli masyarakat serta memperlambat pembangunan infrastruktur yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi.

Meski program MBG tetap berjalan dan dapat memberikan dampak positif, Rizal menilai bahwa potensi dampak negatif dari pemangkasan anggaran di sektor lain perlu diantisipasi.

Baca Juga :  Menkes Tegaskan Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates Sesuai Protokol WHO

Ia merekomendasikan kebijakan fiskal yang lebih seimbang guna menjaga stabilitas ekonomi serta memastikan kesejahteraan sosial tetap terjaga.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!