CORONG SUKABUMI – PT Produksi Film Negara (PFN) dihadapkan pada berbagai permasalahan, mulai dari kondisi finansial yang berat hingga minimnya fasilitas produksi.
Hal ini terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bersama Komisi VI DPR RI pada Jumat, 14 Maret 2025, di kantor PFN, Jatinegara, Jakarta Timur.
Usai berkeliling gedung PFN, Dasco menyatakan bahwa kondisi perusahaan film negara ini cukup memprihatinkan.
“Kami telah melihat keadaan terkini perusahaan dengan kondisi yang cukup berat, bangunan lama, dan sarana produksi yang masih kurang,” ujarnya.
Dari sisi finansial, PFN masih memiliki utang besar, termasuk tunggakan pajak PBB, serta permasalahan pembayaran gaji karyawan dan direksi yang belum tuntas.
“Hutang banyak, gaji karyawan masih tertunggak, gaji direksi belum terbayar, operasional tersendat, dan dana produksi terbatas,” jelas Dasco.
Ia mengungkapkan bahwa selama ini karyawan maupun direksi hanya menerima gaji secara parsial, bahkan ada yang hanya dibayarkan 30–40 persen. Selain itu, sebagai perusahaan film negara, fasilitas studio juga dinilai belum memadai.
“Semuanya kurang, peralatan nggak ada sama sekali. Studio ada yang bagus, tapi banyak yang memprihatinkan,” tambahnya.
Meski begitu, Dasco tetap optimis terhadap masa depan PFN. “Kami melihat semangat baru dari para karyawan dan pengurus yang ingin membangkitkan PFN. Kami akan terus mendukung agar perusahaan ini menjadi pusat konten negara,” pungkasnya.
Di akhir kunjungan, salah satu anggota DPR turut menyemangati Direktur Utama PFN, Ifan Seventeen. “Semangat Ifan, semangat,” ujarnya.***