Lazismu Jabar Hadirkan Program Tani Bangkit untuk Permudah Modal Petani Kentang Bandung

Program Tani Bangkit Lazismu Jawa Barat membantu petani kentang di Kertasari dengan skema “Timbang Bayar” agar modal cepat berputar dan produktivitas meningkat.

Aktivitas petani kentang yang di dukung Program Tani Bangkit Lazismu Jabar di Kabupaten Bandung | Foto: Ist

CORONGSUKABUMI.com – Keterbatasan modal yang selama ini menjadi kendala klasik bagi petani kentang di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, kini mulai teratasi lewat Program Tani Bangkit. Program yang digagas Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Jawa Barat bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan Jamaah Tani Muhammadiyah (JTM) ini hadir sebagai solusi nyata bagi permasalahan permodalan petani.

Sebelumnya, para petani sering kesulitan memperoleh bibit unggul, terbebani harga pupuk yang tinggi, hingga harus menghadapi panjangnya rantai distribusi yang membuat pembayaran hasil panen tertunda berminggu-minggu. Akibatnya, perputaran modal tersendat dan produktivitas pun menurun.

Baca Juga :  Sah! DPR RI Setujui Perubahan UU TNI, Pengerahan Kekuatan Tetap di Bawah Presiden

Lewat pola “Timbang Bayar”, Tani Bangkit menawarkan mekanisme sederhana: hasil panen ditimbang dan langsung dibayar sesuai harga pasar. Skema ini memungkinkan petani segera mendapatkan modal untuk kembali menanam.

“Alhamdulillah sekarang hasil panen langsung dibayar. Jadi kami bisa langsung menanam kembali,” ungkap Dadang, salah seorang petani kentang, Rabu (24/9/2025).

Program ini tidak berhenti pada pembelian hasil panen. Lazismu juga memberikan dukungan berupa bibit unggul, pupuk, serta pendampingan pascapanen. Pendekatan kolaboratif dengan perangkat desa, RT, RW, serta jaringan Muhammadiyah, menjadi penguat agar petani dapat lebih mandiri.

Baca Juga :  Sukabumi Ngabumi 2025 Resmi Dimulai: Surfing Internasional di Cimaja Buka Rangkaian Perayaan HJKS ke-155

Koordinator lapangan program Lazismu Jawa Barat, Luthfi, menegaskan bahwa tujuan utama Tani Bangkit adalah mendorong kemandirian petani melalui pemberdayaan potensi lokal.

“Kami ingin memberdayakan potensi lokal, sehingga petani tidak hanya produktif tetapi bisa mandiri,” jelasnya.

Bagi Lazismu Jawa Barat, Tani Bangkit bukan hanya program ekonomi, melainkan bagian dari ikhtiar dakwah sosial. Program ini memberi ruang bagi petani untuk bangkit, menyejahterakan keluarga, sekaligus menjaga martabat mereka.

Lazismu optimistis, dari Kertasari, semangat Tani Bangkit akan menyebar ke berbagai pelosok Jawa Barat, menjadi inspirasi bahwa langkah kecil yang dilakukan bersama mampu melahirkan perubahan besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!