Trump Tutup USAID: Indonesia Kena Imbas, Bantuan Triliunan Hilang! Siap-Siap ‘Diet’ Proyek Pendidikan dan Riset?

Trump rencana tutup USAID! Bantuan untuk Indonesia terancam, pakar sebut bisa ganggu pendidikan dan riset. | Instagram.com/usaidindonesia

CORONG SUKABUMI – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana menutup United States Agency for International Development (USAID). Keputusan ini menuai perhatian karena USAID selama ini menjadi sumber utama bantuan luar negeri, termasuk bagi Indonesia.

Setelah dilantik, Trump langsung menginstruksikan penghentian sementara seluruh bantuan luar negeri AS. Ia menilai bahwa program-program USAID tidak memberikan manfaat langsung bagi warga Amerika, melainkan hanya membebani anggaran negara.

Berdasarkan data ForeignAssistance.gov, USAID telah menyalurkan USD 153,5 juta (Rp2,4 triliun) ke Indonesia pada tahun 2024, mencakup sektor pendidikan, kesehatan, riset, serta program antikorupsi.

Dampak bagi Indonesia: Pakar Beri Peringatan

Menurut Satria Unggul Wicaksana Prakasa, pakar hukum dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), penutupan USAID dapat berdampak negatif terhadap berbagai program di Indonesia.

Baca Juga :  Penguatan Kepemimpinan! Kepala Daerah Baru Jalani Retret di Akmil Magelang

“USAID punya rekam jejak panjang dalam mendukung kesehatan, pendidikan, hingga penegakan hukum. Tanpa bantuan ini, strategi penanganan berbagai masalah sosial bisa terganggu,” jelasnya, dikutip pada Minggu, 16 Februari 2025.

Satria menekankan bahwa pemerintah Indonesia perlu segera mencari alternatif pendanaan lain untuk menggantikan bantuan yang hilang.

“Kami harus memastikan proyek-proyek penting tetap berjalan, terutama yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan,” tambahnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa tidak semua bantuan luar negeri selalu membawa dampak positif. Ia mencontohkan bagaimana dana bantuan dari pemerintah Norwegia dalam isu deforestasi sempat menimbulkan kontroversi di Indonesia.

Kanada Siap Ambil Peran?

Di tengah ketidakpastian ini, Kanada menyatakan kesiapan untuk menjadi mitra pembangunan terbesar bagi Indonesia dan ASEAN.

Baca Juga :  Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025, Ini Penjelasannya!

Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, mengatakan bahwa negaranya akan terus memantau kebijakan Trump terkait penutupan USAID.

“Kami selalu terbuka untuk berbicara dengan mitra global guna meningkatkan efektivitas bantuan pembangunan internasional kami,” ujar Hussen.

Namun, ia juga mengakui bahwa besarnya anggaran USAID, yang mencapai lebih dari USD 40 miliar, bukanlah sesuatu yang bisa diimbangi dengan mudah oleh Kanada.

Trump dan Efisiensi Anggaran

Keputusan Trump menutup USAID merupakan bagian dari kebijakan efisiensi anggaran yang lebih besar. Presiden dari Partai Republik ini menganggap bahwa lembaga tersebut hanya membuang-buang uang tanpa hasil konkret bagi kepentingan nasional AS.

Selain itu, Trump dikenal sering mengkritik USAID dan bahkan pernah menyebut pegawai lembaga ini sebagai kelompok “radikal.”

Baca Juga :  FGD Bareng Polres, Ketua DPRD Dukung Penanganan Kenakalan Remaja di Sukabumi

Meski kebijakan ini masih dalam tahap evaluasi, banyak negara mitra, termasuk Indonesia, mulai bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk jika USAID benar-benar ditutup.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!